Merenung #1

Quick post ajalah, ya. Entah kenapa gue kepikiran buat posting tulisan ini-_-"

Kemaren, gue sempet mikirin tentang tujuan hidup. saat itu  juga gue mulai mencari alasan, buat apasih gue hidup? Gue dapet ini :


  1. Karena gue udah dilahhirkan

Gue gak pernah mau hidup dengan sia-sia tanpa usaha. Dan matipun sia-sia. Nyokap udah melahirkan gue kedunia bukan dengan CUMA usaha, tapi pakek pengorbanan, pake hati, bahkan sampai mempertaruhkan nyawa.

Dan ...

Kenapa gue gak mau susah? Kenapa gue gak mau ikut usaha, ikut berkorban demi kebaikan kita sendiri, pikirin deh, apa sih yang dipikirin orang tua? Pasti kita yang mereka  yang mereka pikirin. Pasti kita yang jadi beban mereka.

Jadi, kesimpulan pertama gue adalah. Gue hidup buat kebahagian orang tua!

  1. Karena gue punya Cita-cita

Gue inget, dulu pas jamannya gue SD, gue sempet punya cita-cita jadi seorang pramugari. Pas nyokap tanya, alesannya simpel. Karena gue pengen turun naek pesawat gratis + bisa keliling dunia.

Tapi, makin tua gue, mulai narik kesimpulan sendiri tentang cita-cita. Menurut gue, cita-cita itu keinginan,  gak perlu yang ribet berkhayal tinggi. Apapun yang sekarang gue pengenin gue sebut cita-cita. Sedangkan apa yang gue khayalkan buat masa depan itu mimpi.

Terserah sih ya, mau setuju atau nggak. Itu sih persepsi gue.

Gue punya banyaaaaaaaakk banget cita-cita. Tapi gue sadar, gue males usaha. Dan itu susah banget buat tercapai. Pernah denger kata ini gak?

"Gantungkanlah cita-citamu setinggi langit. Karena, jika akhirnya kau terjatuh, kau akan terduduk bersama bintang-bintang"

(Ya.. Kurang lebih sih ya begitu)

Sorry, tapi analogi itu Cuma berlaku buat orang yang mau usaha buat meraih apa yang mereka mau.

So, gue hidup buat cita-cita dengan jalan berusaha.

***

Buat kalian yang masih bingung juga tentang tujuan hidup, mending pikirin dari sekarang, terus lakukan apa yang sesuai dengan jalur tujuan hidup kalian. karena, bila nanti kalian akan mengubah arah, semua akan tetap teratur tanpa mengubah struktur yang udah dibangun sebelumnya.

Jangan sepelekan hal-hal kecil. Toh  kalain tersandung bukan karena batu karang. Tap karena kerikil jahat, yang dulu kalian hujat.

Hehehe, semoga setelah ini gue lebih termotivasi buat jalanin tujuan hidup. Dan semoga bermanfaat juga buat orang yang udah baca tulisan ini.

-Rulita-

This entry was posted on Kamis, 20 Oktober 2011. You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0. You can leave a response.

Leave a Reply